HARIANPAGI | BATANG – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi berupa program pangkas rambut dan tata boga.
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pelatihan tersebut, Kamis (5/10/2033), Kepala Disnaker Kabupaten Batang, Rakhmat Nur Fadilah, melakukan monitoring pelatihan yang digelar di Kecamatan Tersono dan Kecamatan Bawang.
Rakhmat Nur mengatakan bahwa ada dua jenis pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan yaitu program pangkas rambut dan tata boga, dimana anggaran penyelenggaraannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil tembakau (DBHCHT).
Rakhmat Nur menuturkan bahwa pelatihan pangkas rambut dilakukan di Kecamatan Tersono dan pelatihan tata boga dilaksanakan di Kecamatan Bawang.
“Tersono dan Bawang kita pilih sebagai tempat adalah dengan tujuan untuk mempermudah peserta datang ke pelatihan, karena jaraknya dekat dengan rumah mereka, karena kalau dilakukan di kantor Disnaker jarak yang sangat jauh”, kata Rakhmat Nur.
Rakhmat Nur menambahkan bahwa minat masyarakat Kabupaten Batang dalam meningkatkan kompetensi sangatlah tinggi, karena berdasarkan laporan yang diterima, banyak pendaftar yang ditolak karena melebihi jumlah kuota yang tersedia.
‘Ke depannya, setelah para peserta lulus pelatihan diharapkan kompetensi yang diperoleh bisa digunakan dalam bekerja atau berwirausaha”, pungkas Rakhmat Nur.
Sementara itu, salah seorang Instruktur program pelatihan pangkas rambut, Dimas, mengatakan bahwa kepada para peserta diajarkan bagaimana cara memotong rambut standar barbershop, bagaimana memberikan pelayanan kepada pelanggan yang datang dan menjaga sikap serta tata krama.
“Para peserta pelatihan pangkas rambut kebanyakan berasal dari Kecamatan Tersono dan seluruhnya belum mempunyai kemampuan memotong rambut. Namun setelah beberapa hari mengikuti pelatihan, mereka sudah tampak terlihat ada peningkatan kemampuan dan mereka juga mulai luwes memotong rambut, yang dibuktikan dengan melihat bagaimana cara mereka memegang gunting”, ungkap Dimas.
Menurut penuturan mereka, imbuh Dimas, sesudah lulus pelatihan, sebagian besar dari mereka ingin membuka usaha potong rambut sendiri.
“Namun saya menyarankan lebih baik bekerja pada orang terlebih dahulu, sebab kalau langsung membuka usaha sendiri, jika terjadi kesalahan dalam memotong rambut maka tekanannya sangat besar”, pungkas Dimas. (*17PH).